Hidup itu pilihan, maka memilihlah

Muhammad Risqi Firdaus
2 min readFeb 14, 2024

--

source: linkedin

Pasti frasa “Hidup itu pilihan” mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Aku pun menyetujui frasa tersebut. Nyatanya memang begitu kan, hidup adalah agregasi dari pilihan-pilihan yang kita ambil. Meskipun, memang pilihan yang kita ambil, tidak selalu membawa kita pada hal yang kita inginkan.

Ketika kita coba menengok ke belakang, kita mungkin akan berpikir, jikalau dulu mengambil jalan yang berbeda, kita tidak akan sampai di sini. Pun kita juga jadi sadar, jalan yang kita ambil sekarang memberikan begitu banyak kemungkinan buat masa depan kita.

Manusia itu terbatas

Kita perlu sadar, bahwa kita tidak selalu bisa mengambil semua yang kita inginkan. Kadang kala, kita perlu merelakan sebuah suatu jalan, untuk jalan lain yang menurut kita lebih sesuai bagi kita. Itulah hakikat dari memilih.

Contoh gampangnya adalah memilih kesibukan. Mungkin bagi sebagian kita, punya banyak kesibukan, prestasi di mana-mana, dengan segala kegiatannya membuat kita terlihat keren. Namun, pernah kah kita mencoba merefleksikan, apakah dengan segala kesibukan yang kita ambil, kita bisa berkontribusi secara maksimal di semua kegiatannya? Ketika berbagai kepentingan bertabrakan, kepentingan mana yang akhirnya kia ambil?

Mulai untuk fokus dan berani mengambil pilihan

Setelah kita sadar akan keterbatasan yang kita miliki, maka kita akan menjadi lebih memperhatikan jalan yang diambil. Keterbatasan itulah yang membuat kita memilih apa-apa saja jalan yang kita ambil. Ketika telah memantapkan hati atas suatu jalan, bukan tidak mungkin distraksi itu muncul.

Distraksi yang membuat kita berpikir, apakah pilihan yang kita ambil sudah yang terbaik? Bagaimana jika ernata jalan lain lebih baik? Wjar kok, namanya juga manusia, kadang memang diuji dengan komitmen kita. Namun, kembali lagi, jika memang kita telah memilih dengan pertimbangan yang mendalam, konsisten pada jalan yang diambil akan menjadikan pilihan kia bernilai. Ketika sebuah jalan telah diambil, artinya kita harus konsekuen dengan segala kemungkinan yang terjadi di masa depan.

Maka kawan, beranikan diri untuk mengambil pilihan. Pegang teguh jalan terjal yang kau ambil itu. Mantapkan hatimu, karena Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu bangsa, kecuali bangsa itu sendiri memilih untuk bergerak mengubahnya.

--

--